Minggu, 16 September 2012

macam macam sambungan kabel


sambungan kabel bernadi banyak
 sambungan cara bolak balik
 sambungan ekor babi
 sambungan datar
 sambungan cara puntir
sambungan simpul

Cara Menggunakan Megger Untuk Mengukur Tahanan Isolasi Listrik




Cara Menggunakan Megger Untuk Mengukur Tahanan Isolasi Listrik – Mengetahui besarnya tahanan isolasi dari suatu peralatan listrik merupakan hal yang penting untuk menentukan apakah peralatan tersebut dapat dioperasikan dengan aman.  Secara umum jika akan mengoperasikan peralat-an tenaga listrik seperti generator, transformator dan motor, sebaiknya terlebih dahulu memeriksa tahanan isolasinya, tidak peduli apakah alat tsb baru atau lama tidak dipakai.
Salah satu contoh penggunaan dari alat ukur Megger ini adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama.
Fungsi Megger atau Mega Ohm Meter selain mengukur tahanan isolasi pada motor, generator ataupun trafo juga sering dipakai untuk memeriksa tahanan isolasi pada jaringan SUTM dan lain-lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan megger adalah pastikan bahwa skala ukur yang dipakai adalah sesuai atau lebih kecil dari alat yang di ukur. Misalnya kita ingin mengukur tahanan isolasi dari sebuah motor listrik 380V maka gunakanlah skala ukur megger yang lebih besar dari motor tersebut seperti 500 V. Disamping itu pastikan juga bahwa alat yang di ukur telah bebas dari daya listrik supaya hasil pengukurannya lebih akurat
Jenis-jenis megger :
  1. Megger dengan engkol sbg pembangkit tegangan. Sumber tenaga pada megger jenis ini berasal dari generator pembangkit tenaga listrik yang ada dalam alat ukur ini dan untuk membangkitkannya poros megger harus diputar; dengan alat penunjukannya jarum
  2. Megger dengan sumber tenaga dari baterai dan alat penunjukkanya berupa jarum  juga
Cara Menggunakan Megger Untuk Mengukur Tahanan Isolasi Listrik
Teknik Pengukuran Listrik Menggunakan Megger Untuk Mungukur Tahanan Isolasi
  1. Check batere apakah dalam  kondisi baik.
  2. Mekanikal  zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit   dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur.
  3. Lakukan elektrikal zero check:
  4. Pasang kabel test pada megger terminal, serta hubung singkatkan ujung yang lain.
  5. Letakkan saklar pemilih di posisi 500.
  6. Letakkan saklar pemilih skala pada posisi skala 1.
  7. On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak tepat atur pointer.  Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil  (penunjukan tidak mencapai nol) periksa / ganti batere.
  8. Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero.
  9. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur .
  10. Pilih tegangan ukur melalui saklar sesuai tegangan kerja alat yang diukur.
  11. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya
Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama pindahkan ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5 – 1 menit) atau jarum penunjuk tidak bergerak lagi. Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur, bandingkan hasil ukur dengan standard tahanan isolasi. Harga terendah 1 MΩ / kV.
Hal yang harus juga diperhatikan adalah setelah mengukur tahanan isolasi baik pada motor, generator maupun jaringan maka kita harus grounding kembali kabel yang di ukur karena kabel tersebut masih memiliki tegangan listrik akibat tegangan megger tadi yang jika pegang akan setrum. Untuk cara grounding, cukup hubungkan kabel yang diukur kemudian hubungkan dengan body.

Selasa, 11 September 2012

contoh gambar instalasi rumah

Kabel Listrik dan Kuat Hantar Arus

Dalam sistem instalasi listrik rumah, kabel listrik adalah salah satu komponen vital yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari sumber listrik PLN menuju peralatan listrik. Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel “Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah (2)”, kabel ini seperti pembuluh darah dalam tubuh manusia, dimana bila saluran pembuluh darah ada yang bermasalah tentu tubuh tidak akan bekerja dengan baik. Kabel listrik pun demikian, bila ada saluran yang bermasalah maka akan berpotensi mengganggu sistem instalasi listrik rumah anda. Artikel kali ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai kabel listrik dan hubungannya dengan kapasitas hantarannya.

Pengertian penghantar, kabel dan kawat penghantar

Sebagai pendahuluan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu perbedaan arti antara ketiga istilah diatas. Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar.
Kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah penghantar logam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. Contohnya kabel listrik yang dipakai di rumah. Bila kabel tersebut “dikupas” maka akan kelihatan sebuah selubung (biasanya berwarna putih) yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi (2 atau 3 inti) dimana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda.
Sedangkan kawat penghantar ialah penghantar yang juga logam tetapi tidak diberi isolasi. Contohnya ialah kawat grounding pada instalasi penangkal petir atau kawat penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik PLN .

Jenis kabel listrik yang umum dipakai dan nomenklatur-nya

Dalam instalasi listrik perumahan, paling tidak ada 3 jenis kabel listrik yang paling umum digunakan yaitu kabel jenis NYA, NYM dan NYY.
Istilah NYA, NYM dan NYY ini merupakan tata nama atau nomenklatur pada kabel. PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2000) dalam lampiran C menjelaskan mengenai tata nama (nomenklatur) kabel ini. Dari lampiran tersebut, kabel NYA, NYM dan NYY berarti kabel standar berpenghantar tembaga (huruf “N”) dan berselubung isolasi dari PVC (Poli Vinil Chlorid) (huruf “Y”).

Kabel NYA

Kabel Tipe NYA
Kabel tipe NYA yang terpasang di instalasi listrik rumah
Merupakan kabel berisolasi PVC dan berinti kawat tunggal. Warna isolasinya ada beberapa macam yaitu merah, kuning, biru dan hitam. Jenisnya adalah kabel udara (tidak untuk ditanam dalam tanah). Karena isolasinya hanya satu lapis, maka mudah luka karena gesekan, gigitan tikus atau gencetan. Dalam pemasangannya, kabel jenis ini harus dimasukkan dalam suatu konduit kabel.
Berbicara mengenai konduit, pengertiannya adalah suatu selubung pelindung, ada yang berupa pipa besi, tetapi yang paling umum digunakan adalah pipa PVC (tetapi berbeda dengan pipa PVC untuk air). Konduit ini selain bertujuan melindungi kabel dari gangguan luar juga untuk memudahkan dalam hal pekerjaan penggantian atau penambahan kabel, karena hanya tinggal ditarik atau didorong saja. Bandingkan bila kabel tersebut ditanam dalam tembok tanpa konduit, tentu akan butuh pekerjaan tambahan berupa pembongkaran tembok.
Karena itu, sesuai tujuannya penggunaan konduit sebenarnya tidak terbatas pada jenis kabel NYA saja, tetapi bisa dipakai untuk kabel NYM atau NYY.



Kabel NYM

Kabel tipe NYM
Kabel tipe NYM yang terpasang di peralatan listrik rumah
Kabel jenis ini mempunyai isolasi luar jenis PVC berwarna putih (cara mengenalinya bisa dengan melihat warna yang khas putih ini) dengan selubung karet di dalamnya dan berinti kawat tunggal yang jumlahnya antara 2 sampai 4 inti dan masing-masing inti mempunyai isolasi PVC dengan warna berbeda. Jadi seperti beberapa kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi putih dan selubung karet.
Kabel ini relative lebih kuat karena adanya isolasi PVC dan selubung karet. Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa konduit (kecuali dalam tembok sebaiknya menggunakan konduit seperti yang dijelaskan sebelumnya). Kabel ini dirancang bukan untuk penggunaan di bagian luar (outdoor). Tetapi penggunaan konduit sebagai pelindung bisa juga dipertimbangkan bila ingin dipasang di luar ruangan. Harganya yang jelas lebih mahal dari tipe kabel NYA.





Kabel NYY

Kabel tipe NYY
Kabel tipe NYY yang terpasang di instalasi listrik rumah
Warna khas kabel ini adalah hitam dengan isolasi PVC ganda sehingga lebih kuat. Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk outdoor, termasuk ditanam dalam tanah. Kabel untuk lampu taman dan di luar rumah sebaiknya menggunakan kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal dibanding dua jenis kabel sebelumnya.






Kuat Hantar Arus (KHA)

Kabel listrik mempunyai ukuran luas penampang inti kabel yang berhubungan dengan kapasitas penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya kapasitas hantaran kabel dinamakan dengan Kuat Hantar Arus (KHA).
Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya kita pahami dengan baik untuk menentukan pemilihan kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik rumah kita. Besar kapasitas daya listrik dalam suatu instalasi listrik rumah berhubungan dari berapa besar langganan listrik dari PLN. Dalam hal ini adalah berapa besar rating MCB yang terpasang di kWh meter (lihat dalam artikel “MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik (2)” untuk detailnya). Besarnya KHA kabel harus lebih besar dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena masalah.
Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia atau bahkan mengakibatkan terjadinya kebakaran.
Faktor lain dalam menentukan pemilihan kabel dengan KHA-nya adalah mengenai peningkatan kebutuhan daya listrik di masa depan. Bila dalam beberapa tahun ke depan ternyata ada penambahan daya listrik langganan PLN, tentu lebih baik sedari awal dipersiapkan kabel dengan ukuran yang sedikit lebih besar untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan daya listrik ini sehingga menghindari pekerjaan penggantian kabel. Tetapi perlu diperhatikan juga bila umur kabel ternyata sudah melewati 10 tahun. Pada kasus ini, pemeriksaan kondisi kabel dengan lebih teliti sebaiknya dilakukan untuk memastikan kabel masih dalam kondisi baik.
PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari penghantar kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel tipe NYA, NYM dan NYY.

KHA Kabel NYA
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYA

KHA kabel NYM
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYM

KHA kabel NYY
Tabel Kuat Hantar Arus Kabel Jenis NYY

Dari tabel diatas, satu hal yang perlu diperhatikan adalah faktor temperatur lingkungan di luar kabel. KHA yang dinyatakan dalam tabel tersebut berlaku untuk maksimum temperatur di sekitar kabel sampai 30 Cdeg. Lebih dari itu akan menyebabkan turunnya nilai KHA kabel. Ada faktor koreksi yang harus diperhitungkan sesuai dengan besarnya lingkungan. Mengenai faktor koreksi kabel ini akan kita bahas dalam artikel berikutnya (Lanjutkan disini).
Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda dalam memahami secara lebih mendalam mengenai kabel listrik.

jenis-jenis obeng dan kegunaannya

Jenis Obeng dan Kegunaannya

Obeng adalah perlengkapan untuk memutar sekrup yang digunakan sebagai pengencang maupun pengendur berbagai komponen.
Sebetulnya jenis obeng yang banyak digunakan terbagi menjadi  tiga jenis , yaitu: 
1. Obeng kembang bermata sekrup silang;
2. Obeng pipih atau plat bermata sekrup pipih;
3. Obeng sok dengan ujung sekrup bulat dan persegi.

Tapi yang banyak diketahui, satu jenis obeng hanya memiliki satu fungsi. Ini bisa dilihat dari satu mata sekrup pada satu obeng. Namun sekarang ada obeng yang memiliki kelengkapan mata sekrup berbeda. Mata sekrup ini bisa dibongkar-dipasang sesuai kebutuhan. Berbagai model obeng sebagai berikut:

1. OBENG RATCHET - Bentuknya mirip pistol. Gagangnya bisa menyimpan mata sekrup. Dilengkapi tiga sekrup seperti kembang, pipih, dan sok. Untuk mengganti sekrup, cukup bongkar-pasang bagian ujung obeng. Dengan sistem ratchet --penyetelan dan pemasangan satu arah-- pekerjaan bisa cepat tuntas. Kelemahannya, bagian penyetelan cepat aus.

2. OBENG ELEKTRIK - Alat pemutar sekrup memakai tenaga elektrik. Jadi, Anda tak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Cukup pencet tombol start, alat pun bekerja. Alat ini dibantu oleh batere yang bisa diisi ulang. Kelengkapannya berupa mata sekrup kembang dan plat. Beratnya 1,2 kg, dengan daya rata-rata 7,2volt. Kelemahannya, batere cepat lemah jika keliru mengisi ulang.

3. OBENG FLEKSIBEL - Desainnya unik, berbentuk seperti pulpen. Anda bisa menjepitkannya di saku baju. Dilengkapi oleh dua mata sekrup: kembang dan pipih. Anda bisa menggunakan kedua sekrup secara bergantian sesuai kebutuhan. Caranya, ganti sekrup secara bolak-balik. Kelemahannya, bagian penjepit mudah kendur atau lepas.

4. OBENG BERBADAN LENTUR - Anda kesulitan memutar sekrup di bagian sudut lemari? Obeng berbadan flesksibel ini solusinya. Badannya besi lapis chrome vanadium yang mudah dilekuk-lekuk seperti rotan. Kelengkapan mata sekrup: kembang, plat, dan sok. Yang satu sekrup juga ada. Kelemahannya, untuk objek yang keras tak begitu kuat.

5. OBENG GAGANG STABIL - Bentuknya seperti hutuf “T”, memudahkan Anda menggenggamnya dan lebih stabil. Badan dari besi lapis chrome vanadium. Gagangnya dari plastik. Kelengkapan mata sekrup: kembang, sok, dan pipih. Kelemahannya, gagang mudah pecah atau retak jika objek terlalu keras.

6. OBENG BERMAGNET - Ujung mata obeng memiliki magnet untuk menarik sekrup yang jatuh. Ada dua pilihan bentuk: yang berbadan panjang dan yang kecil. Yang panjang mudah menjangkau objek. Gagangnya dari karet dan bertekstur kotak-kotak, sehingga tak licin. Yang kecil untuk objek yang sulit dijangkau oleh tangan. Agar tak mudah lepas, gagang plastik dibuat lekukan garis lurus.

7. OBENG AKSESORI - Khusus untuk memutar sekrup yang melekang dari benda-benda aksesori, seperti kaca mata, arloji, dan handphone. Kelengkapan sekrup: kembang dan pipih. Badan dari besi, dan gagang dari plastik. Kelemahannya, gagang plastik mudah retak.

jenis-jenis tang kegunaannya

Jenis Tang dan Kegunaannya

Bentuk dan jenis tang beragam. Namun umumnya hanya terbagi atas tiga jenis, yaitu
  • Tang pemotong (cutting pliers) : Kedua bagian kepala atas dan bawah (rahang) tajam. Tang ini cocok untuk memotong kawat dan kabel.
  • Tang penjepit (Clamp pliers): Memiliki rahang yang bergerigi sebagi capitan. Biasanya gerigi ini sangat rapat dengan ujung rahang runcing. Ini untuk menjangkau celah yang kecil.
  • Tang pengunci (Clocking Pliers): Rahang bergerigi yang renggang agar tak licin ketika pengencangan baut.
Selain tiga jenis tersebut, ternyata ada tang yang berperan ganda. Tentu tak salah tang ini disebut tang kombinasi atau multifungsi. Tang ini memiliki kelengkapan untuk menuntaskan pekerjaan memotong, menjepit, sekaligus mengencangkan baut dapat diatur sesuai kebutuhan.
Tang Pengelupas Kabel (Crimping Plier Tool Kit) / Tang penjepit kabel

Jika Anda sedang mengerjakan instalasi kabel listrik, tang ini dapat membantu. Bagian rahang sebagai penjepit kabel. Di bawah rahang yang tajam sebagai pemotong kabel. Di gagang yang bergerigi untuk mengelupas kabel.
Tang Pemotong (cutting pliers)
Memiliki rahang tajam. Fungsinya untuk memotong kawat, kabel plastik, dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium. Gagangnya dilapis plastik. Kelemahan, tidak mampu memotong ukuran bidang yang besar atau tebal.

 
Tang Cucut (Long Noise Plier)

Bentuknya mirip ikan cucut: moncong pipih, panjang, dan berbentuk gergaji. Sebab itu, tang ini dikenal sebagai “tang cucut”. Berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. Namun Anda dapat memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai pemotong kabel.  .
Tang Kombinasi (Multi Purpose Plier)
Ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau kabel. Di tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk mengunci mur. Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan kabel. Kelemahannya, jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet.
Tang Kakatua (Tower Pincer)
Dikenal sebagai “tang kakatua” karena bentuknya mirip paruh burung kakatua. Fungsinya sebagai pemotong kawat dan kabel. Terbuat dari baja dan bergagang lapis karet untuk menjaga agar tak licin ketika digunakan. Kelemahannya, jika tang digunakan untuk memotong bahan yang tebal dan keras dapat menjadi tumpul.  Tang Buaya (Locking Plier Tool Kit)
Sekilas bentuknya mirip buaya: moncongnya besar, lebar, dan bergerigi. Maka tang ini dikenal dengan sebutan “tang buaya”. Rahangnya yang bergerigi untuk mengunci dan melepas baut. Jika ukuran baut besar, tang dapat diatur sesuai ukuran baut. Carannya, lebarkan kedua tungkai, lalu kunci dengan sekrup pengatur sekaligus pengunci yang ada di ujung atas tungkai. Jika ingin mengubahnya lagi, Anda cukup melepaskan tuas di bagian tungkai bawah. Kelemahannya, sekrup pengatur dan pengunci agak keras. Ini karena drat mur dan baut terlampau dalam.
Tang Multifungsi (Multi Purpose Plier Kit)
Mirip dengan tang kombinasi: ada rahang sebagai pemotong dan penjepit. Yang beda, tang ini memiliki kelengkapan fungsi lain. Di gagangnya terdapat pisau, gergaji, obeng, pembuka tutup botol, dan pembuka tutup makanan kaleng. Jadi, satu tang ini memiliki banyak kegunaan. Kelemahannya, bagian kelengkapan di gagang mudah kendur atau patah.

Tang Sudut
Moncong rahang memiliki sudut kemiringan 45derajat. Fungsinya untuk menjepit kawat dan kabel yang sulit dijangkau, seperti di kolong meja.  Kelemahannya, hanya cocok untuk bagian dengan sudut kemiringan 45 derajat

Fungsi Multimeter sebagai Ohm-meter

Fungsi Multimeter sebagai Ohm-meter
Gambar Mengukur Tahanan

Fungsi Multimeter sebagai Ohm-meter

Salah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Ohm-meter untuk mengukur tahanan/resistan (resistance). Di dalam tehnik elektronika, tahanan/resistan (resistance) mengandung dua pengertian, Pertama, tahanan (resistance) sebagai sebuah nama untuk salah satu komponen elektronika yaitu resistan atau resistor, dan Kedua, perlawanan yang diberikan oleh bahan penghantar (konduktor) dan/atau bahan setengah penghantar (semikonduktor) yang terdapat dalam komponen elektronik terhadap arus listrik searah yang mengalir. Kedua-duanya memiliki satuan yang dinyatakan dalam Ohm.
Berdasarkan butir kedua, kita dapat mengatakan bahwa : pada komponen elektronika yang terbuat dari bahan penghantar (konduktor) seperti; resistor, kapasitor, transformator, dan gulungan (coil) dan bahan setengah penghantar (semikonduktor), seperti; transistor, dioda, terdapat tahanan/resistan (resistance). Melalui pengukuran nilai tahanan/resistan (resistance) yang terdapat pada komponen yang berada di luar rangkaian, kita dapat mengetahui apakah sebuah komponen masih dapat berfungsi dengan baik dan masih dapat digunakan atau sudah rusak.
Pada Multimeter Digital, hasil pengukuran dapat dibaca langsung pada layar display, pada Multimeter Analog, hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance) dibaca pada papan skala Ohm.
Untuk mengukur nilai tahanan /resistan (resistance), saklar jangkauan ukur berada pada posisi Ω (Ohm). Batas ukur (range) x1, x10, dan xkOhm. Batas ukur (range) untuk Ohm-meter dari Multimeter bervariasi, tergantung tipe dan merk Multimeter. Sebagai contoh, Multimeter merk Sanwa tipe SP10D memiliki batas ukur (range) x1, x10, dan xkOhm. Multimeter merk Protek A803 memiliki batas ukur (range) x1, x10, x100, xkOhm, dan x10kOhm.

Mengukur Komponen Resistor

Resistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai di dalam rangkaian elektronika. Fungsi utamanya adalah membatasi (restrict) aliran arus listrik. Fungsi lainnya sebagai Resistor (R) pembagi tegangan (voltage divider), yang menghasilkan tegangan panjar maju (forward bias) dan tegangan panjar mundur (reverse bias), sebagai pembangkit potensial output (vo), dan potensial. Merujuk pada hukum Ohm : I = V/R, semakin besar nilai tahanan/resistan (R), semakin kecil arus (I) yang dapat mengalir.
Besar kecilnya nilai satuan Ohm yang dimiliki oleh resistor dapat dihitung dengan melihat pita (band) warna yang terdapat pada badan resistor. Mengikuti gambar 10, jika pita pertama berwarna kuning, pita kedua berwarna ungu, pita ketiga berwarna coklat, pita keempat berwarna emas, nilai satuan Ohm dari resistor tersebut adalah 47 x 101 = 470 dengan toleransi 5%.
Harap diingat, warna kuning menunjukkan angka 4, warna ungu menunjukkan angka 7, warna coklat menunjukkan angka 1, dengan demikian faktor pengali = 101, jika pita ketiga berwarna merah, faktor pengali = 102, demikian seterusnya. (Lihat kembali modul tentang komponen elektronika).
Untuk lebih jelas, pelajari gambar di bawah ini.
Fungsi Multimeter sebagai Ohm-meter, Cara Kerja Multimeter, Cara Mengukur Resistor, Cara Mengukur Tahanan
GAMBAR NILAI OHM RESISTOR BERDASAR PITA WARNA
Cara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor adalah mengukurnya dengan Multimeter. Perhatikan gambar pertama di atas. Saklar jangkauan ukur  pada posisi Ohm, batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kOhm.
Selanjutnya Elinds akan menjelaskan kegunaan multimeter sebagai Ohm meter untuk mengukur Variabel Resistor, Resistor Peka Cahaya/Light Dependence Resistor (LDR), Thermistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Trafo/ transformator dan Gulungan / coil.

Semoga artikel Fungsi Multimeter sebagai Ohm-meter ini bermanfaat ya.

Fungsi Multimeter Mengukur Tegangan – Volt meter

Fungsi Multimeter Mengukur Tegangan - Volt meter
Salah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Volt-meter dalam mengukur tegangan listrik, baik Tegangan Arus Searah/Direct Current Voltage (DCV), maupun Tegangan Arus Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV).

Fungsi Multimeter Mengukur Tegangan – Volt meter

Pada Multimeter analog, hasil pengukuran tegangan dibaca pada papan skala tegangan (ACV-DCV). Kemampuan mengukur tegangan dari Multimeter tergantung spesifikasi Multimeter dan batas ukur (range) yang dimiliki oleh saklar jangkauan ukur. Multimeter analog tipe CX506 merk SANWA memiliki batas ukur tegangan (ACV-DCV); 3V/12V/30V/120V/300V/1200V/30kV. (Khusus untuk pengukuran tegangan 30 kilo Volt harus menggunakan kabel penyidik/probes “HV 50″).
Pada Multimeter analog tipe CX506, batas ukur multimeter (range) terendah adalah 3 Volt, dengan demikian, jika batas ukur (range) diletakkan pada posisi 3 DCV Multimeter mampu mengukur tegangan dari baterai kering/dry cell (dengan tinggi tegangan 1,5V) lebih akurat ketimbang pada batas ukur (range) 10 DCV. Multimeter analog tipe SP 10D merk SANWA atau yang sejenis, memiliki batas ukur (range) tegangan (ACV-DC); 10V/50V/250V/500V/1000V.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tegangan adalah posisi saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range). Jika akan mengukur 220 ACV, saklar jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV, dan batas ukur (range) pada angka 250 ACV. Hal yang sama berlaku untuk pengukuran tegangan DC (DCV). Tak kalah penting untuk diperhatikan adalah faktor keselamatan. Perhatikan apakah isolasi pembungkus kabel penyidik (probes). Apakah ada yang terkelupas?
Dalam mengukur DCV, posisi kabel penyidik (probes) warna merah (+/out) diletakkan pada titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel penyidik (probes) warna hitam (-/common) diletakkan pada titik negatip (-). Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel penyidik (probes) boleh bolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi kutub negatip dan sebaliknya.

Pengertian dan Fungsi Multimeter / Avometer

Siapa yang tidak kenal Multimeter? Multimeter adalah alat wajib bagi seorang yang ingin belajar Elektronika lebih mendalam. Banyak juga yang menyebut multimeter dengan AVOmeter atau VOAM. Kali ini ysf-electric.blogspot.com akan share tentang pengertian dan fungsi dari multimeter tersebut. Sebelumnya Elektronika Industri sudah membahas alat ukur lainnya yaitu tentang osiloskop.

Pengertian Multimeter

Multimeter adalah sebuah alat ukur listrik yang mengukur tegangan (volmeter, baik untuk tegangan DC atau AC), Hambatan (Ohm meter) serta arus (ampere-meter).
Melalui ketiga fungsi tersebut, multimeter sering dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi kerusakan sebuah komponen elektronika maupun rangkaian elektronika.
Pengertian dan Fungsi Multimeter Avometer
Bagian-Bagian Multimeter / Avometer

Jenis Multimeter

Berdasarkan display yang ditunjukkan, Multimeter dibedakan menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
Multimeter analog penunjukannya menggunakan jarum dengan berbagai jenis skala sesuai mode ukur yang dipilih.
Multimeter Analog yang menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala. Multimeter ini yang banyak dipakai karena harganya relatif terjangkau. Jika pada Multimeter Digital hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil pada layar display, pada Multimeter analog hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala.

Ampere meter, definisi dan fungsinya

Pada lanjutan pembahasan Alat Ukur Listrik, kali ini akan di bahas mengenai Ampere meter, definisi, fungsi serta aplikasinya.


Definisi umum


Secara umum Ampere meter adalah alat yang mengukur banyaknya aliran elektron dalam rangkaian, dengan unit ampere.


Warning: Ampere meter melewatkan arus melalui alat ukur itu, terkadang melalui clamp ampere (tang), perhatikan rating arus yang akan diukur dengan kapasitas alat ukur yang dimiliki
Cara Pengukuran

Ada 2 cara melakukan pengukuran dengan Ampere Meter, 

1. Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampere
Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan alat ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp ampere adalah model Ampere meter Analog.

Berikut cara melakukan pengukurannya:
- Ampere meter dipasang seri dengan bebannya, seperti gambar di bawah:

- Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.

Pilih Range batas ampere dengan memutar knob alat ukur
- Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.

Pembacaan pada alat ukur Analog sebaiknya > 60 % agar
pembacaannya lebih tepat.
- Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.

- Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah dibaca.

- Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk.

Perhatikan polaritas saat mengukur Ampere DC
2. Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere
Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan Alat ukur maupun terpisah.

Berikut cara pengukurannya:

Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan meletakkan clamp ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih dulu memilih range yang sesuai. Berikut ilustrasinya:


Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang bisa kita manfaatkan :

1. Auto Ranging : keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran alat ukur secara otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan yang benar.
2. Auto Polarity : keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung colok terbalik.
3. HOLD : yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil pengukurannya.
4. Dioda Test : Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias mundur alat ukur akan menampilka OL. Dan jika dihubung singkat, alat ukur akan menunjuk angka nol dan memancarkan suara yang terus menerus.
5. MAX/MIN : digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama alat ukur di colok.
6. Response Time : waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan rangkaian elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.

Moga bermanfaat..

Alat Ukur Listrik Digunakan pada Instalasi


  • KWH MaterAlat Ukur KWH meter
KWH meter digunakan untuk mengukur energi listrik yang menentukan besar kecilnya rekening listrik pemakai, untuk pengawatan sudah kami bahas pada postingan terdahulu.

Frekwensi Meter
frekwensi meter digunakan untuk mengetahui frekwensi atau gelombang sinusoida arus bolak balik yang merupakan jumlah siklus gelombang sinusoido tersebut perdetik (cycle/second)

Cara penyambungannya :

frekwensi meter mempunyai peranan cukup penting untuk mensinkronisasikan (paralelkan) 2 unit mesin pembangkit dan stabilnya frekwensi merupakan petunjuk kestabilan mesin pembangkit.

Watt Meter
Alat ukur ini untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif) pada watt meter terdapat spoel arus dan spoel tegangan sehingga cara penyambungan watt pada umumnya merupakan kombinasi dari volt meter dan amper.


Jenis lain dari watt meter adalah
  • KW meter (kilo watt meter)
  • MW meter (mega watt meter)
Megger
Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik atau instalasi - instalasi tenaga listrik misalnya : kabel, trafo, OCB,jaringan SUTM dll.

Tegangan alat ukur ini umumnya tegangan tinggi arus searah yang besarnya berkisar 500 s/d 10.000 Volt.

Tegangan megger dipilih berdasarkan tegangan kerja dari pada sistem tegangan kerja peralatan atau instalasi yang akan di uji.

Hasil pengujian ditetapkan bahwa harga penahan isolasi minimum = 1000 x tegangan kerja peralatan yang akan di uji.

Phasa Squencealat ini untuk mengetahui benar / tidaknya urutan phasa system tegangan listrik 3 Phasa. ini sangat penting khususnya dalam penyambungan gardu-gardu atau konsumen listrik, karena kesalahan urutan phasa dapat menimbulkan :
  • Kerusakan pada peralatan / mesin antara lain putaran motor terbalik.
  • Putaran piringan KWH meter menjadi lambat atau berhenti dll.